Minggu, 09 Oktober 2011

Sang II

Semesta luas
Sang Hyang agung
Pujaku pada keindahan semua yang Kau hadirkan

Pada matahari yang sebelumnya pernah bersinar
Pada secarik layar yang terbentang seluas pancaran cahaya
Kemudian mengenai kainnya yang kusam berkerut
Kadang mengembang terkibas angin

Yang tampak seperti itu adanya, dari ketiadaan
Dihempas dalam semilir
Dalam doa yang mengalun
Dalam waktu aku berharap
Kata tidak hanya menjadi bagian dari lidahku

Penegasan yang terulang dan terus berulang
"Semesta nyata" Katamu, "Semesta ada" Katamu lagi
Berlayarlah, dengan harapan jangan kedukaan
Temui dia yang menunggu di seberang samudera dangkal
Walau dingin menumbuh kebas pada kulit dan tulang

Tampak janggal.

Namun..

"Kejarlah" Kataku. Jangan pulang lagi.

"Putih itu ilusi jangan tertipu".

Tidak ada komentar:

Posting Komentar