Sori nih kalo ada ahli yang menganggap tulisan saya ngelantur, hehe.. maklum IP rendah.
Seakan-akan menghadapi masalah yang cukup pelik dalam hal ini masih menyangkut hubungan 2 pasangan yang udah berlangsung cukup lama.
Gue masih bingung aja sama paradigma tentang kesetiaan. Ada atau ngga sih manusia yang setia? Konon katanya setia Cuma dimiliki sama anjing, ada benernya juga sih, setia Cuma dimiliki sama anjing.. ya karena mereka itu memang ga butuh apa-apa selain makanan, jadi perilaku yang mereka tunjukan dalam hal ini kesetiaan mereka, motifnya cuma supaya agar dikasih makan sama majikannya dan ga punya kepentingan apa-apa selain untuk memenuhi hasrat biologisnya,makan. Juga bisa dipandang berdasarkan teori belajar yang –tidak melulu- berbicara tentang stimulus respon, adalah bahwa respon setia yang ditunjukan anjing adalah karena mereka dapet stimulus makanan. “Lo kasih gue makan, gue setia sama lo bos..” mungkin begitu pikir si anjing.
Mungkinkah perilaku setia . stop. Gue ganti kalimatnya jadi : mungkinkah fenomena perilaku setia pada anjing ada kaitannya dengan perilaku setia pada manusia? –it means ada teori yang mengaitkankah?- secara dalam hukum behavioristik ada pertentangan, karena percobaan terhadap binatang yang dilakukan di lab beda situasi dan kondisinya terhadap keidupan manusia dengan segala urusan sosialnya yang njelimet itu.. fyuhh.. I miss you.. (absurd).
Kalo dari teori stimulus – response simpelnya gini, kalo misalnya pasangan lo, pacar lo,suami lo, istri lo, selingkuhan lo kek atau gebetan baru lo (mungkinn..) provide rasa aman, nyaman.. –terdengar simple?- mungkin ga sih lo bakal setia sama mereka..?
Jawabannya mungkin iya, karena apa yang lo cari secara sadar udh lo dapatkan ! dan lo ga butuh apa-apa lagi. As simple as you think but too difficult to do.
Atau mungkin juga tidak, karena sebenarnya lo itu psikotik? Ahaha becanda. Mungkin tidak karena gue itu manusia dinamis yang kompleks, yang dimana gue bisa aja butuh aman sekarang, tapi ga butuh nyaman.. atau butuh nyaman tapi ga butuh aman atau ga butuh dua-duanya untuk saat ini? Bisa jadi kan?
Mungkin ga sih lo jadi seseorang yang setiaa buangett , tanpa harus jadi possesif disaat bersamaan? Mungkinnnnnnnn ga seeeeehhh?
Ada jawaban tidak secara serempak diujung monitor sana.. * I guess
Secara manusia punya banyak kepentingan ini-itu ini-itu.. tesis sana antitesis sini subjektif sana dan sini.. bentrokanlah jadinya.. kemana ujungnya? Boro-boro dapet sintesa mencoba raih sesuatu yang objektifpun kadang masih dianggap egois.
Konklusinya kita harus sepaham dulu nih men, bahwa kesetiaan itu sifatnya tidak menetap seperti apa yang kita pikirin selama ini.. setia boleh, asal jangan sampai merugikan kepentingan diri lo sendiri. Inget walaupun kita hidup bersama-sama orang lain tapi kehidupan sebenarnya kita tuh ada di diri kita masing-masing. Di dalem sini *nunjuk batok kepala* semua keputusan lo ada sama lo.
Kalau masih ada yang menganggap tulisan ini merepresentasikan keegoisan gue, ya wajar.. karena disaat bersamaan lo juga lagi mempertahankan ego lo buat bilang “oh tidak ini salah, ini salah !!!!” gue Cuma mau jujur sama diri gue sendiri sob.
Jumat, 02 Juli 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar